Bondowoso, BERITANASIONAL.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Perhutanan Sosial yang berlangsung di Ruang Sabha Bina Praja. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam upaya menyejahterakan masyarakat di sekitar kawasan hutan, Rabu (18/6).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Kajari, Kadis Kehutanan Jatim, hingga para camat se-Kabupaten Bondowoso. Namun, sorotan khusus datang dari kehadiran Kasdim 0822 Bondowoso, Mayor Inf Tanuri, yang menunjukkan komitmen kuat TNI dalam mendukung program strategis nasional di sektor kehutanan.
Dalam sesi tanya jawab, Mayor Inf Tanuri menegaskan bahwa TNI, khususnya melalui jajaran Kodim 0822, siap menjadi bagian dari solusi dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tapi juga mendukung pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Program Perhutanan Sosial ini adalah bentuk nyata dari kehadiran negara di tengah masyarakat, dan TNI siap menjadi garda terdepan dalam memastikan program ini berjalan aman, tertib, dan tepat sasaran,” ujarnya di hadapan peserta.
Mayor Tanuri juga menekankan pentingnya pendekatan humanis dan kolaboratif, terutama kepada masyarakat sekitar hutan yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Ia berharap skema Tumpangsari—yang memungkinkan warga mengelola lahan hutan seluas 1 hektar per KK selama 35 tahun—dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai ladang produktif dan sumber ekonomi baru.
Dukungan dari TNI, khususnya Kodim 0822, dinilai sebagai pilar penting untuk memastikan keberhasilan program. Tidak hanya mengamankan kawasan, peran TNI juga diharapkan sebagai pendamping lapangan, motivator, sekaligus penjembatan komunikasi antara masyarakat dan pihak pemerintah.
Dengan tagline “Rakyat Sejahtera, Hutan Terjaga”, acara ini menjadi bukti bahwa ketika aparat, pemerintah, dan masyarakat bergerak dalam satu visi, keberlanjutan dan kesejahteraan bukanlah mimpi, melainkan kepastian yang bisa dicapai bersama. (*)
