Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
TNI

Dandim 0822 Bondowoso Hadiri Pemecahan Rekor MURI Tari OJUNG 

×

Dandim 0822 Bondowoso Hadiri Pemecahan Rekor MURI Tari OJUNG 

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, BERITANASIONAL.CO.ID-Dandim 0822 Letkol Arm Suhendra Chipta, M.Tr.Hanla., bersama Bupati Bondowoso Drs. Bambang Soekwanto, MM., menghadiri kegiatan Pemecahan Rekor MURI 1058 Tari Ojung Bondowoso Tahun 2024 bertempat di Alun-alun RBA yang diperagakan oleh siswa-siswi SD, SMP, SMA dan SMK Se-Kab. Bondowoso, Sabtu malam (13/7).

Kegiatan tersebut di diperankan sebanyak 1.058 penari Ojung di Kabupaten Bondowoso memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dunia. Rekor dunia yang dicatatkan adalah jumlah penari Ojung terbanyak sepanjang sejarah. Sebelum penyerahan piagam rekor dunia, pertunjukan diawali dengan seni tari tradisional Apoy Biru dan Singo Ulung.

BACA JUGA :
Pencarian Orang Hanyut di Sungai Prajekan Lor! Babinsa Serda Ahmat Sutono Tampil Heroik!

Kemudian juga ada pengibaran 4.000 buah bendera merah putih serentak di alun-alun setempat.

Sri Widayati, Representatif dari Rekor MURI mengatakan tarian Ojung massal ini secara resmi masuk dalam pemecahan rekor Muri bahkan dunia.

BACA JUGA :
Satgas TMMD ke-123 Dari Marinir TNI AL dan KOPASGAT TNI AU Percepat Pembangunan Musolla di Desa Trotosari

” Ini luar biasa, termasuk prestasi yang membanggakan dari Kabupaten Bondowoso, ” tegasnya.

Pj.  Bupati Bondowoso Drs. Bambang Soekwanto, MM., mengatakan bahwa multikulturalisme adalah kekuatan yang tak ternilai. Dimana setiap daerah memiliki warisan budaya yang unik dan penuh makna dari kota besar hingga pelosok besar. Seni dan budaya mengalir sebagai darah kehidupan bangsa Indonesia. 

BACA JUGA :
"Keluarga Besar TNI Bersatu: Kegiatan Pembinaan Kodim 0822 Bondowoso Tahun 2024"

” Kesenian dan kebudayaan adalah hasil cipta rasa dan karsa manusia yang terus hidup dan berkembang, ” ungkapnya. 

Melalui upaya pelestarian dan pembelajaran sangat penting untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan agar tetap hidup dan berkembang seiringan perubahan zaman”, pungkasnya. (Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *