Bondowoso, BERITANASIONAL.CO.ID – Kepedulian dan rasa kemanusiaan kembali tampak di tengah warga Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pasca bencana angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut.
Sebanyak 12 paket sembako disalurkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bondowoso kepada warga terdampak, sebagai bentuk tanggap darurat dan dukungan moral bagi para korban yang tengah berjuang memulihkan keadaan.
Bantuan tersebut diserahkan langsung melalui pemerintah desa dan diterima dengan penuh haru oleh warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat terjangan angin.
Salah satu penerima bantuan, Meltizamah, warga RT 8 Dusun Klompangan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh Dinsos Bondowoso.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Setelah bencana kemarin, Dinsos dan Pak Kades cepat tanggap membantu kami. Bantuan sembako ini sangat berarti untuk kebutuhan harian kami,” ujar Meltizamah dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui di balai Desa Gadingsari, pada Jumat (24/10/2025)
Bencana puting beliung yang terjadi pada hari Rabu kemarin memang meninggalkan luka dan kerugian cukup besar bagi sejumlah warga Gadingsari. Beberapa rumah mengalami kerusakan pada atap dan dinding juga salah satu dapur warga.
Kepala Desa Gadingsari, Abdul Halis, menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Sosial Bondowoso yang sigap memberikan bantuan dan turun langsung ke lapangan.
“Kami berterima kasih kepada Dinsos Bondowoso atas kepedulian dan bantuannya. Bantuan sembako ini sangat membantu warga kami untuk bangkit kembali setelah musibah,” ucap Abdul Halis.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah desa terus melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi.
Penyaluran bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara Dinsos dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan pasca-bencana. Meski jumlahnya tidak besar, namun perhatian dan kepedulian tersebut menjadi sumber kekuatan bagi warga Gadingsari untuk kembali berdiri dan melanjutkan kehidupan.
“Yang terpenting bukan hanya bantuan materinya, tapi rasa peduli dan empati yang ditunjukkan. Itu yang menghangatkan hati kami,” pungkas halis.
Bencana boleh datang tanpa diduga, namun kepedulian yang tulus selalu mampu mengobati luka dan menyalakan kembali semangat di tengah reruntuhan harapan. (Yudi)
