Bondowoso,BERITANASIONAL.CO.ID- Kodim 0822 Bondowoso turut ambil bagian dalam penutupan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus di Bumi Perkemahan Bukit Pandu Praja, Lereng Argopuro, Desa Binakal, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PPBK) yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Pemuda Provinsi Jawa Timur, bekerjasama dengan Kwartir Daerah Pramuka Jawa Timur. Sabtu(23/24)
Perkemahan yang diikuti sekitar 1500 peserta ini mengusung tema inklusivitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh Jawa Timur. Dalam acara penutupan yang berlangsung antara pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, turut hadir sejumlah pejabat penting, di antaranya Pj Bupati Bondowoso M. Hadi Wawan Guntoro, Ketua Tim Kerja Disparpora Jatim Drs. Indra Sibarani, dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, H.M. Arum Sabil.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Andalan Kwartir Daerah Jawa Timur, Drs. Djaka Santoso, M.Psi, yang mengungkapkan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan masyarakat setempat yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini. “Kepada adik-adik peserta kemah, kalian luar biasa, meski dengan keterbatasan fisik, kalian mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik dan sukses,” ujarnya dalam sambutannya.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk membangun kepedulian, kesetaraan, dan kemandirian. Salah satu highlight dari acara ini adalah penampilan seni dan hiburan kebudayaan yang menggambarkan kekayaan budaya Kabupaten Bondowoso, sekaligus memberikan suasana hangat bagi semua peserta dan tamu undangan.
Dalam rangkaian acara penutupan, Pj Bupati Bondowoso, M. Hadi Wawan Guntoro, memberikan penghargaan kepada instansi terkait dan Forkopimcam Binakal atas dukungannya dalam kelancaran kegiatan. Selain itu, dilakukan juga pelepasan tanda peserta latihan dan penutupan resmi oleh Pj Bupati Bondowoso, yang menandakan berakhirnya kegiatan perkemahan tersebut.
Kegiatan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun lingkungan yang inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.
(Yudi)