Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

Kunjungi Bondowoso, Anggota DPR RI Mentori Ibu-ibu Untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

×

Kunjungi Bondowoso, Anggota DPR RI Mentori Ibu-ibu Untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, BERITANASIONAL.CO.ID -Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P,Ina Ammania melakukan kunjungan dapil di kabupaten Bondowoso, Jum’at (20/12/2024).

Dalam kunjungannya tersebut, salah satunya dengan menemui sejumlah ibu-ibu yang juga merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH).

Wanita kelahiran Surabaya tersebut mengatakan, pihaknya menggelar acara pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (PPKK) di balai desa Jambesari, kecamatan Jambesari Darussholah.

BACA JUGA :
Babinsa Sertu Puji, Wujudkan Alam Hijau di Bondowoso Melalui Pemantauan Penghijauan Berkelanjutan

Ina menyebut, dirinya memberikan penekanan kepada KPM PKH yang merupakan para emak-emak tersebut agar mampu berdaya secara ekonomi di keluarga.

” Untuk meningkatkan ekonomi keluarga kita harus memberdayakan perempuan, tentunya dengan beberapa keterampilan ” tuturnya.

Dirinya meminta agar dalam kegiatan serupa untuk juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.

BACA JUGA :
Babinsa Desa Pejaten Terjun ke Sawah, Bantu Petani Tingkatkan Ketahanan Pangan

” Seperti pelatihan memasak, berjualan dan berbagai usaha lain untuk meningkatkan ekonomi di keluarga masing-masing” terangnya.

Nantinya, kata Ina jika para emak-emak tersebut mulai mandiri bahkan memiliki produk pihaknya juga akan terus membantu untuk tahap selanjutnya.

” Nantinya kita bisa minta kepada pemerintah daerah terkait untuk membantu sisi marketing dan pemasaran” ucapnya.

BACA JUGA :
Sosialisasi Bahaya Narkoba, Ini Harapan Babinsa Koramil Tamanan

Bahkan jika nanti dari serangkaian kegiatan dan usaha yang dilakukan sukses, secara kontinyu akan mendapatkan bantuan permodalan.

Namun dalam beberapa bulan bisa dilihat secara graduasi, apakah KPM PKH tersebut bisa memiliki pelanggan, pasar maupun pembeli.
” Jika secara kontinuitas sudah berhasil maka pemerintah bisa melepas program tersebut dari KPM ” pungkasnya.(Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *