Rembang, BERITANASIONAL.CO.ID – Warga Desa Pangkalan, Kecamatan Sluke, kembali ramai setelah kemarin menggelar tasyakuran atas dibangunya jalan Poros desa mereka, kini ratusan warga berkumpul di balai desa untuk mengikuti kegiatan dialog bersama yang mengangkat tema kearifan lokal dan budaya, Sabtu (29/11/2025). Acara tersebut menjadi ruang diskusi antara warga dan tokoh budaya untuk mendorong pembangunan desa berbasis potensi lokal.
Budayawan Lasem, Agni Malagina, yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa agenda ini dirancang untuk memaksimalkan usulan warga, mendengarkan pendapat, serta menemukan strategi pengembangan desa melalui pelestarian tradisi dan potensi lokal.
“Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi cara berdialog untuk mengembangkan potensi lokal yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan, termasuk kesetaraan gender dan perekonomian,” kata Agni.
Menurutnya, warga Desa Pangkalan memiliki modal penting berupa tradisi, ritual budaya, serta sumber pangan lokal yang perlu dijaga dan dikembangkan. Penguatan aspek budaya dianggap tidak hanya menjaga identitas daerah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Ia menambahkan, pangan lokal memiliki nilai strategis karena berkaitan dengan ketahanan pangan, nilai budaya, maupun peluang usaha. “Diversifikasi pangan sangat penting, karena Indonesia memiliki keragaman geografis. Jangan bergantung pada satu jenis pangan saja. Pelestarian bibit pangan lokal juga relevan dengan tren kesehatan saat ini,” jelasnya.
Agni Malagina Saat Memberikan Materi Kearifan Lokal dan Budaya Kepada Warga Pangkalan Sluke
Agni menegaskan bahwa agenda pembangunan Pemerintah Kabupaten Rembang saat ini menekankan pada pembangunan berkelanjutan, pelestarian budaya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan warga sangat diperlukan.
Melalui dialog ini, masyarakat Desa Pangkalan diharapkan semakin berperan aktif dalam menjaga kearifan lokal dan mengembangkan potensi desa berbasis gotong royong, sehingga mampu menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing tanpa meninggalkan akar budaya.(RMD)












