Bondowoso,BERITANASIONAL.CO.ID – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Desa Petung, Kecamatan Curahdami, Babinsa Koramil 0822/02 Curahdami bersama Bhabinkamtibmas dan aparat kepolisian menggelar patroli gabungan pada Sabtu dini hari, 8 November 2024. Kegiatan ini dilakukan setelah munculnya laporan dari warga terkait adanya pemuda yang diduga mabuk dan melakukan aksi pemalakan di sekitar Desa Petung, serta wilayah sekitar Desa Kupang dan Desa Pakuwesi.
Patroli yang dimulai pada pukul 24.00 Wib tersebut melibatkan beberapa pihak terkait, di antaranya Kepala Desa Petung, Bapak Guntoro, Sertu M. Fauzi (Babinsa Desa Petung), Brigadir Kepala Polisi Udik S (Bhabinkamtibmas), dua anggota Polsek, serta tujuh warga Desa Petung. Patroli ini bertujuan untuk menanggulangi aksi pemalakan liar yang meresahkan masyarakat serta menjaga keamanan wilayah dari potensi gangguan.
Menurut Babinsa Desa Petung, Sertu M. Fauzi, patroli ini merupakan bagian dari upaya rutin untuk menjaga stabilitas keamanan di desa binaan. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan koordinasi dengan warga serta aparat keamanan lainnya guna menciptakan rasa aman di masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan patroli berjalan dengan lancar dan aman tanpa adanya insiden yang berarti. Warga desa pun menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat kepolisian dalam menjaga ketertiban di desa mereka. Kepala Desa Petung, Bpk. Guntoro, juga mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga keamanan bersama.
“Patroli ini adalah bentuk nyata dari kerjasama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat. Kami berharap aksi pemalakan dan gangguan lainnya bisa diminimalisir, sehingga warga Desa Petung bisa merasa aman dan nyaman,” tutur Guntoro.
Kegiatan ini menjadi contoh bagi desa lainnya dalam memperkuat peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menciptakan keamanan di tingkat desa. Dengan patroli yang rutin dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan gangguan keamanan dapat diminimalisir, dan rasa aman kembali tercipta di tengah-tengah masyarakat. (Yudi)