Lumajang, BERITANASIONAL.CO.ID – Pertama kali dalam sejarah pergerakan di Kabupaten Lumajang sebanyak 16 guru madrasah bertolak dari Lumajang menuju ke Jakarta guna menyuarakan nasib sesama guru madrasah yang sampai detik ini butuh perhatian serius dari pemerintah.
Berpijak dari rasa kepedulian terhadap nasib sesama guru madrasah akhirnya guru yang tergabung dalam PGIN singkatan dari Perkumpulan Guru Inpasing ini bisa sampai di Jakarta pada Kamis (30/10/2025).
Koordinator PGIN Kabupaten Lumajang, M. Syaiful Aklam, S.Pd menyatakan bahwa keberangkatan mereka ke Jakarta merupakan bentuk solidaritas kepada sesama guru madrasah yang merasa senasib sepenanggungan. “Agar pemerintah tahu kalau guru itu bukan hanya yang berada di sekolah-sekolah negeri namun di madrasahpun juga ada guru yang sama-sama bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa,” ucapnya.
Menurut Aklam massa yang hadir kurang lebih 50 ribu orang, diawali long march dari Masjid Istiqlal menuju kantor Menteri keuangan dilanjutkan ke patung kuda berakhir di istana negara.
Dalam demo tersebut ada beberapa tuntutan yang diminta oleh aksi massa. Pertama, menuntut agar guru yang sudah lama mengabdi supaya segera diangkat jadi PPPK. Kedua, menuntut agar tidak ada diskriminasi antara guru di bawah naungan kemenag dan Dinas Pendidikan. Ketiga, Menuntut supaya Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang terhutang segera dicairkan.
Aksi massa tersebut diikuti oleh beberapa organisasi profesi guru madrasah antara lain Perkumpulan Guru Inpasing (PGIN), Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Persatuan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), dan Persatuan Guru Madrasah (PGM). (Hakim)














