Acara ini dihadiri berbagai pejabat penting, termasuk Kajari Bondowoso, Bpk. Dzakiyul Fikri SH, MH, Kasdim 0822 Bondowoso, Mayor Inf Tanuri, serta Kapolres yang diwakili Kanit Pidsus AKP Imam Widodo.
Dalam sambutannya, Mayor Inf Tanuri dari Kasdim 0822 Bondowoso menegaskan peran penting Kodim sebagai pembina wilayah dalam menyiapkan ruang pertahanan. “Ekonomi yang kuat dan mental yang tangguh adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman perang. Gotong royong yang kuat mencegah kita diadu domba,” ujarnya.
Mayor Inf Tanuri memberikan contoh nyata dampak perang terhadap ekonomi global, seperti konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis pangan di Eropa, dan perang Israel-Palestina yang mempengaruhi harga minyak dunia. “Setiap saat perang bisa terjadi, maka dari itu, kita harus menyiapkan daya juang yang tangguh,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya ketahanan pangan melalui program TNI Manunggal Air dan pompanisasi yang bertujuan untuk menghindari inflasi pangan. “Jika terjadi inflasi pangan, maka kemiskinan dan kebodohan akan melanda, membuat rakyat mudah diadu domba dan dipecah belah,” jelasnya.
Selain itu, Mayor Inf Tanuri juga mengingatkan akan ancaman dari luar negeri jika Indonesia maju. “Sumber daya alam kita yang melimpah menjadikan Indonesia target bagi negara-negara asing. Maka dari itu, diperlukan pemimpin yang bersih dari korupsi untuk mengelola sumber daya tersebut dengan baik,” tambahnya.
Kajari Bondowoso, Bpk. Dzakiyul Fikri SH, MH, dalam materinya menyampaikan pentingnya pencegahan dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia menekankan peran bidang intelijen kejaksaan dalam melakukan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan serta penyuluhan dan penerangan hukum. “Kejaksaan Negeri Bondowoso siap memberikan konsultasi hukum kepada masyarakat untuk mencegah tindak pidana korupsi,” katanya.